SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERANGKINGAN TEMPAT WISATA DENGAN METODE SAW DAN AHP

 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang bisa meenyelesaikan suatu permasalahan menggunakan perhitungan dan penelititan secara tepat dan terstruktur. Sistem bertujuan untuk proses pengambil keputusan dengan cara semi terstruktur atau tidak terstruktur (Fakeeh, 2015).

Metode Simple Additive Weighting
Metode Simple Additive Weighting membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Kusumadewi, Harjoko, dan Wardoyo. 2006):

Keterangan :
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria Max Xij = nilai terbesar dari setiap i kriteria
Min Xij  = nilai terkecil dari setiap kriteria i
Benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah terbaik

Keterangan :
Vi = Hasil akhir pada alternatif
wi = Bobot yang telah ditentukan
rij = Normalisasi matriks.

Penyelesaian dengan metode Smart sebagai berikut :

1.Menentukan Kriteria
Tempat Wisata Kebersihan Akses Fasilitas Harga Tiket
Gedong Songo (Ayuna) Cukup Cukup Mudah Cukup Lengkap 10000
Gedong Songo (Vanaphrasta) Cukup Cukup Mudah Cukup Lengkap 7500
Goa Kreo Kurang Cukup Mudah Kurang Lengkap 5000
Sam Poo Kong Baik Mudah Cukup Lengkap 15000
Watu Gong Baik Mudah Kurang Lengkap 2500
Pondok Kopi Umbul Sidomukti Baik Sulit Lengkap 15000
Lawang Sewu Baik Mudah Cukup Lengkap 12500
Kota Lama Kurang Mudah Cukup Lengkap 7500
Taman Maerokoco Baik Mudah Cukup Lengkap 5000
Kampung Pelangi Cukup Cukup Mudah Kurang Lengkap 2500

2.Menentukan Kriteria Bobot
No Kriteria Nilai Bobot
1 Fasilitas
Lengkap 3
Cukup Lengkap 2 30%
Kurang Lengkap 1

2 Akses
Lengkap 3
Cukup Lengkap 2 30%
Kurang Lengkap 1

3 Fasilitas
Lengkap 3
Cukup Lengkap 2 25%
Kurang Lengkap 1
4 Harga Tiket 15%

k1 30 %
k2 30 %
k3 25 %
k4 15 %

Pembobotan

Tempat Wisata		Kebersihan	Akses	Fasilitas
Gedong Songo (Ayuna)		3	2	2
Gedong Songo (Vanaphrasta)		2	2	2
Goa Kreo		2	3	2
Sam Poo Kong		2	3	2
Watu Gong		2	2	1
Pondok Kopi Umbul Sidomukti		3	1	3
Lawang Sewu		3	3	3
Kota Lama		1	3	2
Taman Maerokoco		2	2	3
Kampung Pelangi		1	3	2

NORMALISASI

normalisasi 1
kebersihan	akses	fasilitas
1	0,666666667	0,666666667
0,666666667	0,666666667	0,666666667
0,666666667	1	0,666666667
0,666666667	1	0,666666667
0,666666667	0,666666667	0,333333333
1	0,333333333	1
1	1	1
0,333333333	1	0,666666667
0,666666667	0,666666667	1
0,333333333	1	0,666666667

NORMALISASI AHIR

Normalisasi akhir
0,766666667
0,666666667
0,8
0,8
0,566666667
0,733333333
1
0,7
0,766666667
0,7

B.AHP (Analytical Hierarchy Process)

I. STUDI KASUS
Kami memilih topik perankingan tempat wisata untuk memberikan solusi dan pilihan bagi wisatawan yang ingin mencari tempat tujuan wisata di area Jawa Tengah. Perankingan ini mempermudah wisatawan untuk memilih tempat tujuan dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting, seperti : Kebersihan, Akses, dan Fasilitas. Dengan dibuatnya sistem ini, diharapkan semakin banyak wisatawan yang datang ke Jawa Tengah.

II. METODE
1. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metode pengambilan keputusan dengan melakukan perbandingan berpasangan antara kriteria pilihan dan juga perbandingan berpasangan antara pilihan yang ada. Permasalahan pengambilan keputusan dengan AHP umunya dikomposisikan menjadi kriteria, dan alternative pilihan.

Informasi yang ada kemudian di-sintesis untuk menentukan peringkat relative dari alternative pilihan yang ada. Kriteria dari jenis qualitative dan quantitative dapat diperbandingkan menggunakan informed judgement untuk menghitung bobot dan prioritas.

Untuk topik ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
STEP 1
Dilakukan pembobotan pada data set, pembobotan dilakukan per kriteria untuk menciptakan data set seperti berikut
                                 
STEP 2
Dilakukan perkalian matrix kriteria pada data set hasil konversi, kemudian dilakukan penjumlahan baris,

                                 

STEP 3
Lakukan pembagian matrix pada data set untuk mendapatkan matrix alternatif, step ini dilakukan per kategori

STEP 4
Lakukan perkalian matrix pada matrix alternatif, (matrix alternatif)2

STEP 5
Setelah mendapatkan matrix hasilnya, kemudian jumlahkan tiap – tiap barisnya,

STEP 6
Lakukan step 3 – 5 untuk setiap kategori,

                                   

Ket. Hasil untuk kategori ke-2(atas) dan kategori ke-3(bawah)

STEP 7
Buat matrix jumlah baris per kriteria menggunakan hasil penjumlahan tadi,

STEP 8
Dilakukan perkalian matrix antara matrix jumlah baris dengan table jumlah baris kriteria,

STEP 9
Berikut merupakan hasil akhir dengan rankingnya,

                                  

KESIMPULAN
Dengan kedua metode diatas untuk para wisatawan yang ingin memilih dan berkunjung ke Jawa Tengah, dengan penggunaan Metode SMART alternatif terbaik adalah yang ke 9 (Maerokoco) menjadi alternatif terbaik karena ada tambahan untuk variable/kategori untuk harga tiket agar bias memberikan pembeda untuk pemilihan alternatif terbaik.Dan untuk metode AHP cuma ada 3 kategori/variable sehingga alternatif terbaik adalah alternatif 7(Lawang Sewu).

This Is My Story

keseharian gue di semarang